Setelah lulus course level 1 dan beberapa kali latihan deep pool & open water, gue memutuskan untuk join course level 2. Kenapa gue tertarik untuk naik level ? Karena gue penasaran experience apa lagi yang akan gue dapatkan. Tujuan gue adalah bisa freediving dengan rileks, compromised dengan kadar CO2 tinggi di badan, dan tidak terburu-buru naik ke permukaan.
Setelah diskusi dengan Yuuji (Instruktur Gue), akhirnya diputuskan untuk course level 2 di Amed, Bali.
Ternyata istri gue juga pengen nyobain course freediving. Akhirnya gue berangkat ke Bali bersama anak dan istri. Kondisi Bali waktu itu sepi banget. Jangankan Amed dan Tulamben, area Kuta dan Sanur yang biasanya hiruk pikuk aja berubah jadi sepi banget karena pandemi Covid-19. Tiga hari pertama di Bali, kami stay di Tulamben karena istri gue lebih dulu course dengan Emma dari Apnea Bali. Gue bertugas jagain anak selama istri gue course. Long story short, akhirnya istri gue menyelesaikan course AIDA 2 dan langsung lulus. *congrats!!
Setelah itu kami pindah hotel dari tulamben ke Amed, dimana besoknya gue akan mulai course.
Esoknya, course dilakukan di Ocean Prana tempat Yuuji dan timnya nginep. Btw, Ocean Prana ini adalah salah satu Freediving School di Amed, fasilitasnya lumayan lengkap seperti kolam 25 m, saung untuk teori dan yoga session, dan macam-macam freediving equipment. Disini juga ada homestay dan restorannya.
Teori session level 2
Disini gue diajarin beberapa teori tambahan seperti kapasitas paru-paru, cara meningkatkan total dan menurunkan residual volumenya. Caranya dilakukan dengan melakukan stretching paru-paru secara rutin. Stretching ini gue praktekkan saat course tapi ternyata terjadi hal yang tidak disangka-sangka, Gue LMC (Loss Motor Control) saat stretching. Kata Yuuji, itu terjadi karena paru-paru dan otot-otot disekitarnya belum terbiasa sehingga menghambat oksigen mengalir ke otak. Gue juga diajarin tambahan tentang Mammalian Dive Response yang sebelumnya gue hanya tau Peripheral Vasoconstriction dan Bradycardia. Disini gue dikasih tau ada lagi Bloodshift dan Spleen Effect.
MasyaAllah. Setiap tau apa yang fisiologi tubuh kita lakukan, gue merasa amazing dan bersyukur banget ke Allah SWT. Begitu detail dan sempurnanya Dia menciptakan tubuh kita.
Untuk sesi kolam, gue berhasil mencapai requirement untuk static dan dynamicnya.
Di sesi laut gue belajar sesuatu yang baru, yaitu Freefall.
Freefall ini adalah kondisi dimana kita sudah mencapai buoyancy negatif di kedalaman tertentu sehingga kita bisa meluncur tanpa harus finning dan hanya mengandalkan gravitasi. What a precious moment!!
Akhirnya gue berhasil menyelesaikan requirement untuk lulus level 2 Pure Apnea.
Kursus level 2 (Advance) Freediving ini benar-benar sesuatu yang worthed untuk dicoba. Banyak banget experience baru yang didapatkan dengan mengikuti course ini.
No comments:
Post a Comment