Abu-Abu

aku rindu sosok abu-abu, bukan bayangan karena dia tak hitam.
Mengingat kembali cinta yang lalu. Menanti datangnya bunga pengganti.
sering abstrak, kadang absurd
seringkali kesendirian mengundang rindu, entah pada apa/siapa.


Kata mereka ini kesepian, kataku ini hanya rindu pada sosok abu-abu
bukan lumpur, bukan awan mendung, bukan tikus resesif, bukan lingkaran resistor, bukan tumpukan debu knalpot
ini hanya sosok abu-abu yang datang menderu-deru membawa rindu.

Apa boleh buat, aku hanya terpaku menarikan jari-jari di deretan papan dadu berinisial alfabet.
sentuhan tiap tarian jari jemari beresonansi pada layar datar bukan ditancap dan ajaibnya dari cairan. mengalir kadang membalik membentuk ombak menghapus jejaknya. kemudian mengalir lagi sampai akhirnya kantuk menjadi pemisahnya.

Ah.... untung bukan maut.
Kadang kantuk tak mampu damaikan rindu, ternyata alam tidur masih tergoda dengan rayuan mimpi yang berkonspirasi dengan memori untuk luapkan rindu dalam pejam mata yang akhirnya terbawa.
Ah..sayangnya engkau sosok abu-abu, tak bernama tak berupa.

Hanya abu-abu

Ah..itupun hanya dalam pikiranku